Jumat, 23 November 2018

JOURNEY TO THE CENTER OF THE SELF AWARENESS


Familiar ga sama judulnya? 😅

Saya yesss, hahaha

Pernah ga nonton film ' Journey to the center of the Earth'?

Perjalanan yang berliku-liku untuk mencapai inti bumi dan memecahkan misteri yang selama ini menghantui. Melewati berbagai macam halangan, rintangan, kesulitan, ketakutan dan sebagainya. Hingga akhirnya bisa sampai ke inti bumi, misteri terpecahkan, bahkan sampai membawa  banyak berlian dan pulang dengan selamat.

Wuuuuuuuiiiihhh. Segitunya yaaa.

Iya. Hihi

Journey to the center of the self awareness juga sama looo. Cuma kalo ini pemerannya saya, di dunia nyata, bukan film. Hihihi. Tapi lika-liku perjalanan buat dapetin self-awareness nya sama. Sama-sama penuh rintangan. Hahaha. 

Euh. Judulnya sesuatu yahh, rasanya ingin mewek seketika sambil inget-inget apa aja yang sudah dilalui setahun ke belakang (padahal nanti dibawah juga bakal diceritain perjalanan setahun belakangan ini, tentu saja dengan segala bumbunya😛😜).

Deeep breaaaathhh. Inhale. Exhale. 

Pernah ga sih kita merasa hilang kendali atas diri sendiri dan kemudian melakukan hal-hal yang 'rasanya' akan membuat kita puas? (duh, ribet banget ya bahasanya, hahahah).

Contoh yang pernah saya alami nih ya, saya pergi ke mall terus segala dibeli, baju, tas, sepatu, padahal di rumah udah bejibun juga yang namanya tas, sepatu, baju apalagi kaaan. Atau belanja online ini itu padahal kita ga butuh, kita cuma laper mata dan muasin nafsu belanja semata.

Saya pernah ada di posisi ini dan ini berlangsung lamaaa, ke'gelo'an yang akan terus berjalan kalo ga diobati. Alhamdulillah nya ketika saya 'gila', sama Allah dipertemukan sama @felyfey yang ngajarin banyak hal dan ngenalin saya ke KIMI.

Dan perjalanan tentang 'self awareness' pun dimulai. 😉


Self awareness.


Pada awalnya saya super susah untuk mengartikan secara spesifik apa maksud dari kata-kata ini. Semakin dicari secara teori, semakin saya pusing dibuatnya. Kalau saya ditanya, seberapa kenal sih kamu sama diri kamu sendiri? Seberapa faham kamu akan diri sendiri? Apa yang kamu mau? Apa yang kamu butuhkan?  Apa yang menjadi tujuan hidup kamu?. Fyuh, dua tahun lalu, secara jujur akan saya jawab: SAYA GA TAHU! (tapi tempe saya suka - krriiiiiiiiik).

Terus, sekarang gimana sis? Udah bisa jawab semua pertanyaan itu?. Oh, definitely saya akan jawab: OF COURSE


BELUM.
Belum semua maksudnya. 


Ko bisa sih belum semua? Berarti selama dua tahun ini sia-sia dong?

Yaaa nggak juga, banyak nilai dan ilmu yang saya dapat selama dua tahun ini, apalagi dengan mengerjakan challenge - nya KIMI yang sesuatu banget. Terkesan mudah, gampang, tapi kalo ngentengin dan ngegampangin serta nunda, ya udah, kelar semua!

Self awareness ini saya artikan sebagai mengenal lebih dalam diri sendiri, menerima dengan ikhlas segala kekurangan diri dan bisa dengan sadar tau akan kelebihan diri yang kemudian bisa dikonversi menjadi potensi. (aduuh gustiii bahasaa apa ini). Kalo ditanya gimana proses menuju kesana? Jelas tidak mudah, prosesnya Subhanallah, menguras semua hal, tapi semua ini worth it. Hasil yang didapat juga ga main-main, karena pada ujungnya ketenangan lah yang akan didapat (i'm on the way.. I'm on the way).


Salah satu pesan Popon KIMI yang selalu nempel di kepala:
Gerak! Gerak! Asal kita mau gerak! Asal kita napak!


Bagi saya perjalanan tentang self awareness ini, sepertinya never ending story. Ga ada habisnya, selalu berkesinambungan, selalu diperjuangkan, selalu diusahakan. Proses mengenali diri sendiri, proses menyelami apa-apa yang ada dalam diri, potensi dan kelemahan, kelebihan dan kekurangan. Proses menuju mengenal Allah, Sang Robbi seluruh alam. Pernah dengar pepatah Arab (kata-kata hikmah) yang menyebutkan:

Man 'arofa nafsahu, faqod 'arofa Rabbahu

Siapa yang paliiing kenal sama dirinya sendiri, maka dia bakal kenal siapa Rabb-nya? 

Dan setelah melewati banyak hal, saya berkesimpulan pepatah ini benar banget.

Berat ya, kudu kenal diri sendiri dulu maka pasti kenal Allah?
Menurut L? 😅 Hihihi

Memang berat, tapi bisa diusahakan kan?
Belum terlambat selagi nafas masih mengalir dan belum sampe di kerongkongan.

Bahkan Imam 'Ali karamallaahu wajhah mengatakan:
Awwaluddiin ma'rifatullaah
Awal mula beragama itu adalah tentang mengenal Allah. 

Jadi, bisa yaa kita lihat dan tarik hubungannya bahwa mengenal diri (An-Nafs) merupakan awal dari seorang beragama dengan haq dan pada ujungnya mengenal al-Haqq (Allah Swt). 

Wallahualam bissawab.

Fyuuuhhh

Oke, udahan dulu tsurhatnya.

Sekarang saat nya kita mundur ke setahun belakangan ini, di 2018 ini udah ngapain aja, udah ngerjain apa aja, sudah melakukan perjalanan sejauh apa untuk menempuh Self Awareness ini.


Bismillah

Yuk, kita review 🤗💞



1. Beberes

    Ketika tahun berganti (sebenernya bukan pas ganti tahun juga deng, kadang ganti bulan bahkan minggu juga ada aaajjaaa agenda beberes ini, bikin ketagihan soalnya) biasanya di KIMI seolah ada ritual khusus - setidaknya bagi saya- yaitu beberes. Ah, itu mah tiap hari juga beberes, kamar, dapur, teras rumah. No! Bukan beberes regular seperti yang kita lakukan tiap hari ya. Beberes nya KIMI menjadi detoks - bagi mereka yang mengerjakan dengan penuh kesadaran- karena yang diberesin bukan hanya barang usang atau barang baru tapi numpuk dan malah ga kepake, tapi juga beberes otak sama hati.

Ko bisa?

Tentu bisa, karena dengan beberes ini kita diminta aware dengan apa yang kita kerjakan. Lagi-lagi tentang aware kan? Iya. Terkesan simple tapi pas ngerjainnya ya rempong juga. Hahahahah.

Di sesi ini kita benar-benar mensortir semua barang yang ada dan menyisakan barang-barang yang benar-benar kita butuh. Dimulai dengan beberes kamar, mensortir baju-baju yg sudah lama tak dipakai dan semua perintilan kamar yang - ternyata- banyak banget yang ga kepake. Efeknya apa? Sakit! Hahahaha. Biasanya badan juga ngedetoks dengan challenge beberes ini, tapi udahnya, PLOOOOOOONG!



2. Kontrol ke dokter gigi

    Pernah berapa kali ke dokter gigi? Kalo ditanya begini, saya akan jawab beberapa tahun sekali, kalau sakit gigi aja 😛 (kemudian digetok Bupon). Sepele sih challenge nya, tinggal pergi ke dokter gigi, periksa, kalo ada tulis diagnosanya apa, kalo ada yang perlu dibetulin yaaa betulin. And you know what? Penyakit-penyakit semacam mager, nunda dan mental instan terkelopek. Duh!.

Kamu periksa gigi dimana Nis?

Waktu itu bertepatan dengan HW nya Teh Irma Rahayu (HW apaan yak? Ini Healing Women, salah satu tools bagi saya untuk merelease emosi-emosi yang ga perlu dan charge energi biar tetep waras),  ketepatan juga Asri Fitriasari, drg. buka praktek disana, jadilah anak KIMI yang ikut Healing Women sekalian diperiksa.

Jujur, untuk challenge yang ini merasa dimudahkan. Sambil menyelam minum air, sambil HW sekalian periksa ke dokter gigi. Hihihi

Emmm, Hasil pemeriksaan giginya gimana Nis?
Mon maap, ini rahasia antara dokter dan pasien. Hahaha


3. Me-review buku: Hati yang Gembira adalah Obat

    Maret. Challengenya sungguh menantang. Karena apa? Karena hal yang paling saya gak suka adalah baca buku. Dulu, pas sekolah, membaca adalah satu-satu hal yang mesti dilakukan, biar apaaaaa? Biar kalo ulangan bisa jawab, selain itu gamau baca. Kalopun mau, bacanya novel, Harry Potter misalnya, atau komik.

Daripada disuruh baca saya lebih memilih disuruh menghafal (padahal buat ngafal juga butuh baca kan? 😅). Dan jeng jeng jeng, challenge maret malah kejadian, BACA BUKU dan REVIEW kemudian posting di sosmed. Hahahahha. Mamam banget!.

Jadi, mau ga mau saya mesti baca buku ini, demi lulus challenge awalnya, tapi manfaat yang didapet lebih dari itu ternyataaaah permirsaaa.

Buku HYGAO ini buku yang spesial buat saya, karena setelah baca buku ini dan mencoba me-review nya, saya jadi tau (dikasih tau sebenarnya sama Ratih Nurkumalasari) kalo saya bisa nge-review meskipun ga jago. Happy! Yay!

Oiya, Review tentang buku ini bisa dibaca disini ya (kali aja ada yang mau baca, hehehe) :

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1569206649868947&id=100003388823187


4. Mengikuti Workshop atau Seminar yang Kamu banget

 Enjury time.

Fyuuuhhhh.

 Pertama kalinya ngerjain challenge mendekati due date. Huwaaaaaaaaaa. Dan ini mempengaruhi challenge selanjutnya, yang dikerjainnya menjelang due date jugaaaaa. Baru bulan April, tapi ngerjain challengenya mepeettttt banget. Yaa gitu, hobi nundanya JUARAK! hiks.

Tapi alhamdulillah akhirnya bisa kelarrrr jugaaaa challenge yang satu ini.

Kalo yang lain ikutan workshop yang 'gue banget' itu adalah belajar fotografi, belajar bikin kopi and so on, kalo saya ikut pengajian. Iya pengajian! yang bentuknya seminar (untung masih masuk kategori challenge yaa, kalo nggak bisa gugur di tengah jalan deh!). Ini nih seminar yang saya ikutin. Fyuuuuuh. Sesuai saya banget yang saat itu emang lagi halu dan masuk goa melulu. Hahaha




Kali ada yang penasaran mau baca reviewnya, klik link dibawah ini aja yaaah
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1616859335103678&id=100003388823187


5. Belajar Cukup
      Huwaaaaaa bulan Mei dan sebentar lagi Ramadhan. Challenge-challenge KIMI memang ga ada kurikulumnya, ini tergantung sama Bupon dan tim dewan. Mau bikin challenge apa bulan ini, temanya apa, ketentuannya gimana. Tapi, meskipun ga ada kurikulumnya, challenge nya KIMI ini selalu special dan punya ibroh tersendiri buat bebo-bebo KIMI (kalo Bupon sama tim dewan mah, udah ga perlu ditanya lagi apa gosyokannya, bejibun😮😜😜😜).

Termasuk challenge kali ini ni, pas menjelang Ramadhan pas challengenya BELAJAR CUKUP. Bisa kebetulan gitu ya? Oh, Enggak! Di KIMI itu ga ada yang kebetulan, semuanya udah ketentuan-Nya dan ga ada yang namanya kebetulan.
😚😚❤️


Beberes kulkas dan singkirkan semua hal yang sekiranya tidak bermanfaat lagi adalah step awal challenge bulan ini. Ngobrak-ngabrik kulkas beserta isinya.

Giliiiiiing, pas di cek dan beberes ternyata banyak banget bahan-bahan makanan yang kadaluarsa, termasuk tomat yang udah buruk dan ga dibuangg 😢, sedih gitu akhirnya dan bisa sadar kalo masih aja serakah.

Selanjutnya, beresin peralatan dapur. Semua barang yang ada di dapur di sortir, wajan, gelas, piring, sendok, garpu, mangkok, seeeemuanyaaa disortir. Dan yang tersisa hanyalah kenangan, eh, hanya yang dibutuhkan maksudnya dan layak pakai.

Ampuuuun, keliatan banget di challenge ini masih nempel sifat serakah, semua mua ada dobel, tripel atau kuartet, bahkan wajan sampe ada bejibun, padahal yang dipake cuma satu. Iya, satu.

Aware lagi kan sama apa yang kita butuh? Indeeeed!


6. Berprasangka Baik : Silaturahmi dengan Bebo KIMI

Awalnya pesimis buat ketemuan dengan bebo KIMI, apalagi syaratnya ketemuan dengan orang yang belum pernah atau jarang ketemu. Nah kan, belum apa-apa udah prasangka duluan. Prasangkanya seringnya negatif, ga proper, banyak takutnya, banyak overthinkingnya. Belum juga dijalanin kan.

Yaa gimana, kita (red:saya) sering banget punya pikiran-pikiran jelek (prasangka jelek) yang akhirnya malah menjerumuskan diri sendiri, ga jarang juga orang lain jadi sasarannya kan. Ga kasiankan?

Nah, challenge satu ini memfasilitasi saya buat mengatur pikiran supaya tetap berprasangka baik, terhadap apapun. Gustiiiiii, prosesnya, bikin jangar kepala 😢😭😭😭

And then, Tiara! Satu-satunya bebo KIMI yang berhasil kutemui, dua bebo lainnya (Teh Ayu dan Teh Eni Tacin, gagal meet up). Meski bisa video call-an sama bebo lainnya (Himsa, Felly, Gia), tapi tetep aja ngerasa ada yang kurang.

Di ujung setor challenge berasa banget, tujuan ngerjainnya supaya lolos challenge doang.

Tiaraaaaaaaaaa, Mama nya Farzan dan Zia, maapin yaa ditinggalin, waktunya bentar banget, tapi Alhamdulillaah, hadiahnya nyampe 😘

Mau tau orang-orang yang saya sebutin di atas bentuknya kaya apa, klik disini yaaa:

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1656611914461753&id=100003388823187


7. Inner Child

Dua bulan. Waktunya dua bulan buat ngerjain challenge satu ini. Awalnya ngerasa, ko waktu yang dikasih lamaa amat sampe dua bulan, setelah dijalani mabok sendiri. Padahal udah tau pas kecil mau jadi apa, tinggal eksekusi. Tapi kenyataannya tidak begitu sodara-sodara. Karena sifat selalu pengen perfect, kontak sana sini, demi challenge supaya bisa selesai dengan paripurna dan sempurna.

Eeehhh, malah mentok sampai akhir bulan ke-dua. Dan, belum dapet apapun sebagai alat penunjang. OMG.

Challenge ini akhirnya selesai di H-1 batas akhir penyetoran tugas. Hiks.
Sedih iya, tapi lega karena bisa lanjut challenge lagiii.

Tentang inner child ini masih saya simpan ceritanya disini:

https://www.instagram.com/p/BnAiuUZha4L/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=1ezzyvp4uturb

Mampiir yaaa kalo ada waktu buat baca-baca.

9. Be Happy

Judulnya sih September ceriaaaaa, Be Happy. Tapi kenyataannya malah sebaliknya. 😭😭😭. Disuruh happy, tapi yang dateng malah kebanyakan berupa ujian sedih, mewek mulu, masalah ini, itu, ono.

Challenge yang ini emang tema nya bebas. Bahagiakan diri sendiri, tapi prakteknyaaaaaaa. Haaaaaa. Menguras pikiran, terutama emosi. Jadi tau kan, sok-sok an mau bikin bahagia orang lain. Nge-bahagiain diri sendiri aja bingung luar biasaaaaa.

10.Belajar Mendengar

Bagi saya yang hobinya nyerocos, mendengarkan orang lain berbicara adalah suatu keniscayaaan. (haaalaaah, bahasa naon deui wae eta teh).

Ketika orang lain cerita, maunya nimpalin muluuuu, naik banding, ga mau kalah.

Ketika diumumin challenge nya adalah BELAJAR MENDENGAR, maka bengek seketika. 😅. Gimana ga bengek, saya yang bawel disuruh diem, duduk manis dengerin orang cerita. Apalagi yang harus didengerin adalah keluarga inti dan lagi mesti kasih reward. Hueeekkk, puyeng nya dobel-dobel.

Rencananya, saya pengen banget dengerin suami cerita, soal apa aja. Entah kerjaannya, ke-bete-annya atau apalah gitu. Tapi, you know what?. Ga berhasil Sist. Hahaha

Ya udah, lemesin aja yaaaa.

Pada akhirnya, saya mencoba mendengarkan curahatan hati bocah 4 tahun yang sedang main sama adiknya. 😭.

Bunda, waktu Kakang kecil, kalo kakang sakit digendong juga ga sama Bunda?
Kalo kakang sakit sekarang, kakang juga mau digendong yaa Bunda.
😭😭. Mendengar tanpa meng-interupsi, hasilnya mewek sepanjang hari.



11.
Ini bulan ke-11 di tahun 2018.

November sebentar lagi berlalu dan saya terharu. Saya bisa lewatin ini semua. Berproses bersama bebo lainnya, meski terkadang ada rasa iri, sombong, halu,  sering masuk goa, merasa ini dan itu.

Meski masih berjalan menuju waras dan berjuang selalu untuk mendapatkan self awareness, but i'm thanking my self  karena sudah berjalan sejauh ini, berhasil melaluinya. Sejauh ini.

Thanks Nisa, sudah berjuang selama ini. Meski ada aja beberapa hal yang kadang dikerjain asal-asalan.

Bupon, Asri Fitriasari. Makasi yaa sudah menemani saya berproses. Mendampingi sampai titik ini.

Teh beb, Nani Kurniasari. Makasiii karena selalu dengerin curhatan ecek-ecek nan receeeh.

Felly, Ratih, Teh Mayang makasiiii ya selalu adaaa buat gue. 😘😘😭

Teh Dian sama Teh Eni yang selalu siaga diajak ngopiiiii💞💋

Bebooooo kimi semuaaaaa
#mysoulsister

I love you all. Makasih sudah berjuang dan berproses bersama-sama.
Peluk gabrugggggggg 💞💋

#ibumudaindonesia
#kimi2018
#selfawareness
#journeytothecenteroftheselfawareness. 

Senin, 01 Agustus 2011

...........


Bismillah…
Waktu,,,
Menerangkan tentang kesadaran, keadaan, perlakuan, lalu, apa yang bisa membuatnya semakin terasa berharga, ??/
Penelitian? Kesungguhan? Kepercayaan? Atau adakah hal lain yang benar-benar terproduksi baik tentangnya,, ketika dia ada, dan selalu ada, ketika merasa diri tak berguna dan tak berhasil memanfaatkan nya dengan baik,, lalu??
Apa yang diperbuat, tentang kelalaian, tentang harga diri dan ketulusan, tentang semua hal yang berhubungan,, mampu hanya menyalahkan keadaan, bisa hanya menyalahkan lingkungan, dan satu hal tanpa perbaikan,,,

Lalu adakah menyesal bisa menyisakan perubahan?
Adalah perubahan yang menyebabkan perbaikan, bukan diam yang sama sekali tanpa tujuan,,,

Dunia….

Senin, 23 Mei 2011

suratku untuk mu dan MU


Bismillah..
24  mei 2011….
Kebingungan yang sangat ketika hendak menuliskan sesuatu, semuanya terangkai dalam hal yang tak pernah dimengerti sama sekali, ,, tak mudah untuk mengungkapkan semuanya lewat tulisan yang harusnya sederhana, tapi ternyata seperti terlalu rumit, bahkan hanya sekedar membicarakannya pun terasa begitu sulit…
Keceriaan itu dicapai dengan harga yang tidaklah murah, kebahagiaan itu selau ada bukan? Bahkan untuk hal yang dapat dikatakan terburuk sekalipun..
Allahkuu,, sudah berapa lama tak menyapaMu,, dengan waktu  yang terbuang untuk memikirkan hal-hal yang tak perlu difikirkan..
Sekarang,,, Allahkuuu…
Mendengar semua berkata…
Dan mungkin dimulai dengan cerita….
Kegigihan,
Kata yang kadang tak terperhatikan mungkin,, tak terprediksi dengan baik bahwa ia akan muncul, dalam hari-hari mengenainya dan mengenai orang-orang yang menyandangnya,
Keberanian
Akankah kata itu pudar ketika waktu pun hendak menyapa keberadaannya, semuanya terasa klise .. lagi, semuanya terasa seperti sesuatu hal yang seolah tak berarti, keberadaan, dan atas dasar apa sikap ini perlu dihindari, atas kuasa apa para penyandangnya diajukan menjadi para manusia yang tak punya arti..
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ketika kelelahan menyapa,
Ketika semua masa tertunda,
Ketika semuanya terasa nyata,
Seiring dengannya do’a pun terpanjat pada Engkau yang Maha, Maha diatas Maha,,,
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kekuatan dan semangat itu takkan berakhir sampai disini,
Ia akan terus berlarian sampai mata ini tertutup atau menutup,
Keyakinan itu takkan berhenti dan takkan terhenti sampai disini
Ia akan terus berlayar, ke laut yang paling luas, berkelana ke tempat yang paling jauh,
Teriakan itu takkan terputus,
Ia akan terus melahirkan semangat yang menggebu untuk menggemakan sang jagad raya,,
Adalah
Perjuangan,
 terukur bersamaan berdasar pada apa yang dilihat, apa yang didapat, apa yang dilihat,,,,
Semua pelajaran itu, berarti
Semua orang yang datang selalu punya arti…
Dan semua memberikan manfaat yang besar atas perubahan..

Majulah,,
Tak kenal lelah,,
Bertarunglah menghadapi semuanya,,
Tidak ada kata takut, tidak ada kata segan, tidak ada kata menyerah untuk semua yang telah dimulai…
Dan semua harus dan akan selesai,
Semua yang dituju akan terwujud,
Dengan semangat dan pembuktian,
Dengan tekad, dan kegigihan,,
Semuanya akan berhasil..
Dan diraih sesuai hasilnya..



12.01
Hentikan protes akan keadaan,
Banyak2 memberi dan lebih sedikit berharap kembali,
Semua ada masanya, sedih, takut, kecewa, terlluka,
Semuanya ada masanya,,
Bahagia, senang, gembira,suka, ria
Semua ada masanya..
Bertemu dan berpisah,
Semua ada masanya,
Berpisah dan memulai kembali pertemuan yang tertunda,,
untuk merangkai asa, merajut rasa yang tersimpan di ruang hampa tanpa udara
Dan semakin indah, dengan waktunya

Tidak perlu takut,, tidak perlu ‘merasa’ tak enak,
Kehidupan memberikan kita peluang, ALLAH kita memberikan kesempatan,,
Raih,,!!! Gapai !!! capaai!!!

Wahai wanita sholehah,
Yang terlau terhormat untuk tidak dihormati
Yang terlalu berharga untuk tidak dihargai,
Yang terlalu hebat untuk tidak dihebatkan!!!!!

Bangkit!!!
Jadilah manusia terpuji, bukan manusia yang ingin sekedar dipuji
Jadilah makhluk hebat, yang menghebatkan,, dan bukan hebat2an..
Betapa Allah selalu ingin membahagiakan
Disetiap kegundahan, seolah Dia mengatakan “Teguhlah, Tenanglah, dan Optimislah”, karena
Dibalik batu besar ada mata air sejuk
Setelah perjalanan jauh, ada sungai mengalir,
Disetiap penghujung malam, ada pagi yang cerah,
INSYA ALLAH..
Semua akan baik-baik saja… !!


                                                                                                                  _makhluk cantik nan indah
selalu mengeluarkan
kata dan gerakan
yang juga
cantik nan indah_
:-) (^.^)

Jumat, 20 Mei 2011

bintang...indah itu....

"jika bintang,
selalu punya cerita tentang keindahan terang,
maka langit gelaplah yang menampakkannya,

jika pelangi,
selalu melukis warna-warni indah,
maka mendunglah yang mengawali hadirnya,

jika sukses
selalu beraroma kesenangan,
maka kebanyakan ia datang dari perjuangan panjang,

banyak indah bermula dari susah
dan
hanya satu sedih
diantara dua bahagia."

ada kala ketika hati tak lagi kuat, tak kuasa mendengar apa yang terjadi, tak mampu melihat suara-suara yang syahdu memanggil hati untuk sejenak beristirahat akan segala jenuh dan perasaan tak cukup. maka rasakan bahwa hari ini masih terlalu banyak sikap, sehat, diri, dan keindahan karunia yang diberikan dan kurang disyukuri..........




(indahh......
apa kabar di sana?

tak kn lelah......
menunggu..............)

tulus......

ketika kepercayaan hadir tentang arti sebuah ketulusan....
maka saat itu juga, semua dunia membenarkan tentang apa arti sebuah "ketulusan"

yang datang tanpa dipinta, yang hadir tanpa diduga,

hanya selalu berusaha ada, dalam maya dan nyata...
takk berwujud, adanya tak pernah diragukan
nilai nya selalu murni,,, dan selalu terkenang qalbi,,,

nyata dan maya, indah dan tidak, tertawa
sehingga di dunia, adalah wujud sepertinya,
yang ditampakkan nya dan nya

malu,,
pada hujan yang terus mengiringi awan,

iri,,,
pada bulan yang senantiasa hadir di sisi matahari,

pergerakan, kediaman, erangan, kesakitan,
peluh, air mata, kegelisahan, derita..
kebahagiaan, keceriaan, canda, tawa, kenyamanan,
sisi aman,

semua mengalami keseimbangan...

dan tersadar
alam... terpatuh pada ucap-Nya



adalah...
ketulusan.....

Sabtu, 30 April 2011

edelweis

ada...
di tempat tinggi,
di tempat sejuk, dingin dan indah,

kuat,
dan elalu bertambah kuat,
hebat dan bertambah hebat

terlihat bagi yang 'bisa' melihatnya
tersapa bagi yang 'bisa' menyapanya

teguh..........
kuat..............
tetaplah bersahaja........